TechnoUpdate News

China Luncurkan Rumah Sakit AI Pertama di Dunia, Terobosan Teknologi Kesehatan Global

China mengukuhkan posisinya sebagai pelopor inovasi teknologi kesehatan dengan meluncurkan "Agent Hospital", rumah sakit berbasis kecerdasan buatan (AI) pertama di dunia yang mampu menangani hingga 10.000 pasien dalam beberapa hari.

iongkok kembali mencatat sejarah dalam dunia medis dengan membuka Agent Hospital, rumah sakit pertama di dunia yang sepenuhnya dioperasikan oleh teknologi kecerdasan buatan (AI). Diperkenalkan oleh tim dari Tsinghua University, fasilitas canggih ini mampu menangani hingga 10.000 pasien dalam beberapa hari saja—angka yang setara dengan volume kerja dua tahun dokter manusia.

Rumah sakit AI ini dilengkapi dengan 14 “dokter virtual” dan 4 “perawat AI” yang dapat melakukan diagnosis, meresepkan obat, hingga memantau proses penyembuhan pasien secara mandiri. Seluruh sistem berbasis pada model bahasa besar (Large Language Model/LLM) dan jaringan neural yang telah dilatih menggunakan data medis dalam jumlah besar.

“Ini bukan sekadar eksperimen teknologi, tapi lompatan besar menuju masa depan pelayanan medis yang cepat, efisien, dan mudah diakses,” kata Prof. Liu Yang, peneliti utama dari Tsinghua University dalam konferensi peluncuran (sumber: Robotics and Automation Magazine, 2025).

Kinerja Agent Hospital juga terbukti efisien. Berdasarkan uji coba pada dataset medis internasional MedQA, sistem AI rumah sakit ini mencatat tingkat akurasi hingga 93,06 persen dalam menjawab pertanyaan medis yang biasanya hanya mampu dijawab oleh tenaga kesehatan profesional.

Keunggulan lain dari rumah sakit ini adalah kemampuannya sebagai pusat pelatihan medis berbasis simulasi. Dengan ribuan skenario pasien virtual, mahasiswa kedokteran dapat berlatih tanpa risiko terhadap pasien nyata, meningkatkan mutu pendidikan medis secara signifikan.

Menanggapi kemungkinan penerapan teknologi serupa di Indonesia, Dr. Andi Wijaya, pakar teknologi kesehatan dari Universitas Indonesia mengatakan, “Secara teknis bisa dilakukan, tapi Indonesia harus memperkuat regulasi data kesehatan digital dan meningkatkan infrastruktur rumah sakit daerah untuk mengadopsi model ini.”

Read More  Jakarta Akan Terapkan Car Free Night, Solusi Ramah Lingkungan atau Pemicu Kemacetan?

Meskipun inovatif, teknologi ini tetap menuai tantangan. Aspek keamanan data, etika penggunaan AI dalam pengambilan keputusan medis, serta keterbatasan regulasi masih menjadi perhatian global. Oleh karena itu, pengembangan teknologi seperti ini membutuhkan kolaborasi erat antara ilmuwan, regulator, dan praktisi medis.

Back to top button